Kabarkaya.com, Apa sebenarnya perbedaan antara
Agama Islam dengan Agama yang lain? Mungkin masih banyak kita baik umat Islam
maupun Non Islam yang belum mengerti dimana letak perbedaannya. Semua agama
memang mengajarkan kepada hal-hal yang baik, tidak ada agama yang mengajarkan
yang jelek, sehingga banyak yang berpendapat semua agama sama saja untuk tujuan
kebahagiaan dunia dan akhirat. Sehingga oleh Jaringan Islam Liberal [JIL},
mengatakan semua agama sama saja dan diibaratkan seperti jari-jari roda yang berputar
untuk semuanya menuju surga, sehingga jari-jari itulah yang terdiri dari semua
agama baik islam,kristen,yahudi,budha,hindu,marxisme,atheis semuanya asal
berbuat baik akan masuk surga. Sekarang kita coba untuk berpikir dan misalkan kita
anggap Presiden itu adalah orang yang berkuasa dan menentukan, kemudian ada
orang langsung patuh dan taat hanya kepada Presiden, sedangkan yang lain hanya
patuh dan mengikuti pembantu-pembantunya atau pesuruhnya yang tidak berkuasa
untuk mengangkat serta menentukan seseorang untuk masuk ke istananya. Bagaimana
mungkin orang yang tidak patuh kepada Presiden tersebut semuanya bisa masuk ke
Istananya?
Jadi yang benar adalah: Agama itu "Serupa tapi Tidak sama" ,sehingga walaupun orang itu tidak patuh dan taat kepada Presiden
tersebut semuanya mendapat jaminan untuk kehidupannya karena semua adalah
rakyatnya, sehingga semuanya diberi kebebasan untuk berusaha memenuhi kehidupan
di dunia ini masing-masing siapa menanam akan memetik hasil jerih payahnya.Dengan demikian karena semua manusia adalah makhluk hasil ciptaan-Nya maka semua kebutuhan hidup telah disediakan-Nya dimuka bumi ini dan diberi kebebasan untuk mendapatkan sesuai dengan usahanya masing-masing.Jadi
untuk urusan di dunia ini semua pemeluk agama mempunyai hak yang sama tidak ada
perbedaan, baik buruk perbuatannya akan menerima balasannya didunia
ini. Sedangkan perbedaan hanyalah akhirat, sebab orang-orang yang patuh dan taat
kepada-Nya yang bisa masuk kedalam surga yang telah disiapkan Allah kepada manusia yang menyembah-Nya, karena tidak ada Tuhan lain selain dari Allah. Sehingga apabila ada manusia yang tidak mau menyembah Allah Tuhan Yang Maha Esa , tidak ada larangannya namun tempat kembalinya adalah Neraka yang disiapkan khusus kepada yang membangkang seperti setan/iblis/jin dan manusia yang tidak patuh kepada Allah SWT.
Kemudian mari kita sama-sama berpikir untuk
memahami alur berpikir masing-masing dengan menggunakan akal, tanpa ada maksud
sentimen terhadap agama tertentu dan petunjuk kepada manusia Tuhan telah
menjelaskan dalam Qur'an seperti dalam ayat menanyakan :Siapakah yang
menciptakan bumi dan langit? Serta semua makhluk yang berada diantara keduanya?
Apakah ada yang mampu Tuhan-Tuhan lain yang kamu sembah itu melakukannya? Dan
kenapa kamu menyembah berhala yang kamu pahat sendiri? Apakah patung itu dapat
menolong kamu? Sedang lalat saja yang mengambil makanan dan menempel dibadannya
tidak mampu dia mengusirnya, kenapa kamu takut kepadanya? Kemudian apakah masuk
akal Tuhan punya anak?Sedangkan Dia tidak punya Istri? Apakah Nabi-Nabi yang
kamu sembah itu dapat menolong kamu? Kalau Allah berkehendak mematikannya siapa
yang bisa menolongnya? Tidak benar mereka adalah Tuhan disamping Allah,mereka
adalah manusia biasa yang makan dan minum seperti kamu. Mereka [Nabi] itu sama
saja seperti nabi-nabi sebelumnya yang pernah ada. Apa keistimewaannya Nabi Isa
dibandingkan dengan penciptaan Nabi Adam? lebih menakjubkan penciptaan Nabi
Adam yang diciptakan dari tanah." Setelah memberi pertanyaan-pertanyaan
tersebut tujuannya adalah untuk kita menggunakan akal berpikir dan akhirnya
Allah menetapkan dalam Surat Yunus(10:106] "Janganlah sekali-kali kamu menyembah
Tuhan selain Allah, apa-apa yang tidak dapat memberi manfaat dan kemelaratan
dirimu."
Jadi semua petunjuk-petunjuk yang ada di Qur'an
itu mengajak manusia untuk mempergunakan akalnya masing-masing agar dapat
menentukan jalan hidup yang paling lurus dan benar,agar manusia itu tidak
terjerumus jalan yang sesat yang sengaja telah disiapkan oleh setan/iblis untuk
menyesatakan semua manusia agar mau mengikuti bujuk rayunya untuk menggiring
manusia semuanya ke Neraka, kecuali bagi orang-orang yang beriman yang mendapat
perlindungan Allah bersama orang yang takwa. Perjanjian setan/iblis untuk
menyesatkan semua manusia atas persetujuan Allah sehingga Iblis diberi tangguh
kematiannya sampai hari kiamat agar dapat senantiasa menggoda manusia. Jadi
perbedaan Islam dengan agama lain adalah bahwa: " Aku bersaksi bahwa tidak
ada Tuhan lain yang disembah kecuali kepada Allah." Karena hanya
kepada-Nya lah tempat kita minta pertolongan dan hanya Dia [Allah] yang perlu
kita takuti, karena Dia adalah yang Maha Kuasa dan Maha Esa, yang menciptakan
langit dan bumi serta semua makhluk termasuk manusia.Dan selain itu ajaran
Islam itu dalam Qur'an tidak dibenarkan berpecah belah didalam ikatan suatu
agama dan membuat permusuhan diantara pemeluk agama serta dilarang menghina atau
mencerca agama lain. Semua pemeluk agama dipersilakan untuk melakukan ibadah
sesuai agama dan kepercayaannya dan sudah merupakan Sunnah Allah bahwa :
"Jangan kamu cerca [hina] berhala-berhala yang mereka sembah selain Allah. Demikianlah sudah merupakan Sunnah Kami yang berlaku bagi setiap umat yaitu "Memandang baik setiap pekerjaan yang dilakukannya."[A-An'aam:6:108].
Dan mereka [non muslim] juga tidak memikul
tanggung jawab terhadap apa yang disembah oleh agama Islam. Dan untuk
menguatkan pernyataan tersebut Allah telah mengeluarkan ayat dalam Surat Yunus
[10:99-100] " Dan kalau Tuhanmu, menghendaki, tentu akan berimanlah semua
orang dimuka bumi ini." Apakah kamu hendak memaksa orang supaya beriman
semua?" "Dan tidak ada tidak ada seorangpun akan beriman kecuali
dengan izin Allah."Dia memandang hina orang yang tidak menggunakan akalnya
[bodoh]".Jadi agama Islam adalah agama yang sangat demokratis dan
menghormati kebebasan beragama. Sehingga siapa yang mengatakan bahwa Islam itu
tidak liberal [kebebasan]? Kalau adapun orang-orang Islam melakukan hal-hal yang
bertentangan dengan petunjuk Qur'an bukan berarti Agama Islam itu yang salah
atau tidak benar, melainkan itu adalah kesalahan manusianya, bukan
ajarannya." Sehingga apabila orang-orang Islam bisa menjalankan isi Qur'an
dengan benar serta mengamalkannya dengan benar,tidak akan ada permusuhan
diantara pemeluk agama lainnya. Demikian juga bagi pemeluk agama lain [non
islam] apabila menyadari bahwa agama yang dianutnya itu adalah merupakan
tanggung jawab individu, bukan ingin memaksa agamanya kepada orang lain agar
mengikuti agamanya. Maka tidak akan ada permusuhan atau pecah belah diantara
pemeluk agama, semua akan berdampingan secara damai dengan penuh kekeluargaan
karena semua kita adalah makhluk hasil ciptaan-Nya yang berasal dari satu diri
yaitu "Nabi Adam".
Semua yang kita kerjakan didunia ini akan
dipertanggung jawabkan secara pribadi masing-masing, karena dosa kita tidak
akan ada yang bisa menolongnya orang lain termasuk anak,istri maupun orang tua,
apalagi kelompok,organisasi agama,semuanya tidak ada yang bisa membelanya
kecuali diri sendiri. Jadi untuk apa repot-repot mengurus orang apa mau beriman
kek,mau kafir kek,mau masuk ke Neraka kek, itu semua bukan tanggung jawab dan
wewenang manusia. Selain dari itu bagi kaum Ulama,Ahli Kitab, maupun Ustad,kyai,
jangan selalu membuat tafsir-tafsir yang menyesatkan kepada pemeluk agama islam
dengan dalil-dalil atau hadis yang belum tentu benar sehingga pengikutnya yang
masih awam terhadap ajaran Qur'an melakukan bom "bunuh diri" serta
merusak rumah ibadah agama lain dengan iming-iming perbuatan tersebut adalah
halal dan mati syahid serta masuk Surga." Padahal perbuatan tersebut
justru adalah salah besar, dan bukan surga yang dapat melainkan "Masuk
Neraka". Jadi masalah orang mau beriman atau tidak kepada Islam itu bukan
wewenang para Ulama,Ustad,Kyai sedangkan Nabi Muhammad saja seorang Rasul tidak
diberi wewenang,karena semua itu adalah mutlak "Wewenang Allah",
bukan wewenang manusia. Tugas Nabi dan para Ulama hanya menyampaikan
dakwah,memberi peringatan dan petunjuk kepada manusia sesuai Al-Qur'an. Dan
dalam Surat Al-An-aam [6:69]
"Tiadalah kewajiban orang-orang takwa [Alim Ulama] mempertanggung-jawabkan
sedikitpun dosa orang-orang yang memperolok-olok ayat-ayat Tuhan itu, tetapi
kewajiban mereka hanyalah sekedar memberi peringatan supaya mereka
bertakwa." Demikianlah mudah-mudahan ada manfaatnya kepada kita semua.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar