Kabarkaya.com. Buku yang ditulis oleh Syekh Yusuf
bin Ismail al-Nabhani, seorang ulama terkemuka asal Beirut, telah menghimpun
bacaan shalawat Nabi,para sahabat dan para ulama. Kemudian disampaikan juga
tentang rahasia keagungan dan keuntungan bershalawat dalam kehidupan seorang
muslim. Selain iti dalam bab pertama dengan judul "Engkau akan bersama
orang-orang yang kau cintai." Ini merupakan salah satu hadis Rasulullah
SAW itu menegaskan bahwa kalau seorang muslim mencintai Nabi Muhammad dan memperbanyak
membaca shalawat kepadanya maka insya Allah, di akhirat nanti akan bersama
Rasulullah yaitu didalam surga.Allah juga memerintahkan kita umat muslim untuk
bersyalawat kepada Nabi Muhammad seperti disebutkan dalam Surat Al-Ahzab
[33:56] "Sesungguhnya Allah dan malaikat-Nya memberi shalawat kepada Nabi
Muhammad. Hai, orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuknya dan
ucapkanlah salam dengan sepenuh penghormatan."[ yang shalawat dari Allah
berarti memberi rahmat, dari malaikat memintakan rahmat sedang dari manusia
berarti minta supaya diberi rahmat].
Memberi shalawat kepada Nabi Muhammad adalah
termasuk ibadah, karena dalam shalat juga setiap hari kita ucapkan sebagai
ungkapan rasa penghormatan dan memuliakannya atas semua petunjuk Allah yang
disampaikan melalui Rasulullah dan isinya semua terdapat dalam Kitab
Al-Qur'an.Sehingga petunjuk Al-Quran itu sangat berguna sebagai pelajaran
khususnya bagi umat muslim dan umat manusia pada umumnya. Namun shalawat itu
tidak cukup hanya diucapkan atau di zikirkan saja sebagaimana pada umumnya
banyak dilakukan oleh kita umat Islam, karena mereka yakin hanya dengan ucapan
shalawat saja akan dapat pahala serta akan mendapat syafaat Nabi kelak di
akhirat untuk dimasukkan kedalam surga.Pemahaman yang demikianlah yang menyebabkan
kesalahan dalam mengamalkan Qur'an itu dalam memahami ayat-ayatnya. Padahal
shalawat kepada Nabi itu tidak serta merta semua umat islam bisa mendapatkan
syafaat. Karena yang bisa mendapatkan syafaat itu hanya kepada umat islam yang
bisa melaksanakan semua perintah dan larangan-Nya dengan benar dan
melaksanakannya tanpa ragu-ragu sebagaimana yang dilaksanakan orang-orang yang
takwa.
Sehingga dalam riwayat disampaikan bahwa sewaktu
di hari kiamat Nabi memanggil para umatnya yang ada didalam neraka,ternyata
Allah melarangnya dan menegur Nabi Muhammad " Engkau tidak tahu apa yang
mereka kerjakan didunia setelah engkau tidak ada, jadi mereka umatmu itu adalah
orang-orang yang tidak menjalankan semua apa yang kamu perintahkan kepadanya
dan mereka adalah orang-orang munafik dan mereka telah mengikuti jalannya
langkah setan yang terkutuk.". Jadi hanya Nerakalah tempat kembali
mereka." Dengan demikian memahami agama Islam itu sesuai Al-Qur'an harus
kita gunakan akal.Karana tidak mungkin syafaat Nabi Muhammad dikabulkan Allah
kalau umatnya tidak melaksanakan perintah dan larangan Allah yang telah
disampaikan Nabi Muhammad kepada manusia.Sedangkan Allah itu adalah Tuhan Yang
Maha Adil terhadap semua hamba-hambanya, tidak mungkin memberikan hak yang
istimewa kepada hambanya yang tidak patuh dan taat kepada-Nya.
Dan dalam ayat juga telah diberikan petunjuk
bahwa Nabi Muhammad tidak diberi wewenang untuk memberikan kebaikan
[kemanfaatan] dan menolak keburukan [kemelaratan] kepada manusia seperti
disebutkan dalam Surat Al-A'raaf [7:188] "Katakanlah: "Aku tidak
mampu meraih kemanfaatan dan menolak kemelaratan untuk diriku sendiri, kecuali
apa yang dikehendaki Allah. Aku tidak lain hanyalah Pemberi peringatan dan
Pembawa berita gembira bagi orang-orang yang beriman." Jadi walaupun Nabi
Muhammad sangat sayang dan ingin agar umat Islam semuanya masuk surga namun hal
itu bertentangan dengan sunnah Allah seperti disebutkan dalam Surat An-Nahl
[16:97] "Barang siapa yang mengerjakan perbuatan kebajikan, baik dia
laki-laki maupun perempuan, lagi pula ia beriman,akan kami berikan kepadanya
kehidupan yang baik didunia, sedangkan diakhirat kami berikan pembalasan pahala
kepadanya jauh lebih baik dari apa yang mereka perbuat."
Sehingga apa yang kita tanam akan dapat menikmati
hasilnya kelak di akhirat,kalau ingin mendapat syafaat dari Nabi Muhammad,
tidak cukup hanya membaca shalawat hanya dengan ucapan lisan tetapi harus
diikuti dengan perbuatan. Apa yang diperintahkan Nabi sesuai petunjuk Allah dan
yang dicontohkan oleh Nabi, seperti membelanjakan hartanya dijalan Allah dengan
memperbanyak keluarkan Infak,Sedekah, serta amal lainnya disamping ibadah
lainnya, barulah orang tesebut bisa mendapat syafaat dari Nabi.Suatu hal yang
tidak masuk akal bila orang Islam banyak melakukan perbuatan keji dan mungkar
selama didunia serta tidak pernah berbuat baik kepada sesama makhluk dan tidak
mau berkorban dengan hartanya untuk membantu sesama manusia, karena takut rugi
dan uang habis. Tiba-tiba di akhirat minta jatah syafaat dari Nabi Muhammad,
enak betul? tidak mau capek dan berusaha selama hidup didunia untuk
mempersiapkan akhiratnya, tiba-tiba mau dapat tempat di surga, emangnya Allah
bisa disuap? atau memberikan dispensasi atas rekomendasi atau "surat
sakti yang namanya syafaat" dari Nabi Muhammad? Jadi jangan harap anda
bisa mendapat syafaat itu kalau hanya mengucap shalawat secara lisan saja. Jadi
kalau ingin mendapat syafaat dari Rasulullah, perbanyaklah berbuat amal
kebajikan seperti infak,amal jariyah,sedekah dan amal lainnya karena dalam ayat
juga disebutkan dalam Surat Ali-Imran [3:92] "Kamu sekali-kali tidak akan
mencapai kebajikan yang sempurna, sebelum kamu menafkahkan sebagian harta yang
kamu cintai." Demikian mudah-mudahan ada manfaatnya kepada kita semua.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar