Selasa, 11 Oktober 2011

Apa perbedaan Agama Islam dengan Agama lain?


Kabarkaya.com, Apa sebenarnya perbedaan antara Agama Islam dengan Agama yang lain? Mungkin masih banyak kita baik umat Islam maupun Non Islam yang belum mengerti dimana letak perbedaannya. Semua agama memang mengajarkan kepada hal-hal yang baik, tidak ada agama yang mengajarkan yang jelek, sehingga banyak yang berpendapat semua agama sama saja untuk tujuan kebahagiaan dunia dan akhirat. Sehingga oleh Jaringan Islam Liberal [JIL}, mengatakan semua agama sama saja dan diibaratkan seperti jari-jari roda yang berputar untuk semuanya menuju surga, sehingga jari-jari itulah yang terdiri dari semua agama baik islam,kristen,yahudi,budha,hindu,marxisme,atheis semuanya asal berbuat baik akan masuk surga. Sekarang kita coba untuk berpikir dan misalkan kita anggap Presiden itu adalah orang yang berkuasa dan menentukan, kemudian ada orang langsung patuh dan taat hanya kepada Presiden, sedangkan yang lain hanya patuh dan mengikuti pembantu-pembantunya atau pesuruhnya yang tidak berkuasa untuk mengangkat serta menentukan seseorang untuk masuk ke istananya. Bagaimana mungkin orang yang tidak patuh kepada Presiden tersebut semuanya bisa masuk ke Istananya? 

Jadi yang benar adalah: Agama itu "Serupa tapi Tidak sama" ,sehingga walaupun orang itu tidak patuh dan taat kepada Presiden tersebut semuanya mendapat jaminan untuk kehidupannya karena semua adalah rakyatnya, sehingga semuanya diberi kebebasan untuk berusaha memenuhi kehidupan di dunia ini masing-masing siapa menanam akan memetik hasil jerih payahnya.Dengan demikian karena semua manusia adalah makhluk hasil ciptaan-Nya maka semua kebutuhan hidup telah disediakan-Nya dimuka bumi ini dan diberi kebebasan untuk mendapatkan sesuai dengan usahanya masing-masing.Jadi untuk urusan di dunia ini semua pemeluk agama mempunyai hak yang sama tidak ada perbedaan, baik buruk perbuatannya akan menerima balasannya didunia ini. Sedangkan perbedaan hanyalah akhirat, sebab orang-orang yang patuh dan taat kepada-Nya yang bisa masuk kedalam surga yang telah disiapkan Allah kepada manusia yang menyembah-Nya, karena  tidak ada Tuhan lain selain dari Allah. Sehingga apabila ada manusia yang tidak mau menyembah Allah Tuhan Yang Maha Esa , tidak ada larangannya namun tempat kembalinya adalah Neraka yang disiapkan khusus kepada yang membangkang seperti setan/iblis/jin dan manusia yang tidak patuh kepada Allah SWT.

Kemudian mari kita sama-sama berpikir untuk memahami alur berpikir masing-masing dengan menggunakan akal, tanpa ada maksud sentimen terhadap agama tertentu dan petunjuk kepada manusia Tuhan telah menjelaskan dalam Qur'an seperti dalam ayat menanyakan :Siapakah yang menciptakan bumi dan langit? Serta semua makhluk yang berada diantara keduanya? Apakah ada yang mampu Tuhan-Tuhan lain yang kamu sembah itu melakukannya? Dan kenapa kamu menyembah berhala yang kamu pahat sendiri? Apakah patung itu dapat menolong kamu? Sedang lalat saja yang mengambil makanan dan menempel dibadannya tidak mampu dia mengusirnya, kenapa kamu takut kepadanya? Kemudian apakah masuk akal Tuhan punya anak?Sedangkan Dia tidak punya Istri? Apakah Nabi-Nabi yang kamu sembah itu dapat menolong kamu? Kalau Allah berkehendak mematikannya siapa yang bisa menolongnya? Tidak benar mereka adalah Tuhan disamping Allah,mereka adalah manusia biasa yang makan dan minum seperti kamu. Mereka [Nabi] itu sama saja seperti nabi-nabi sebelumnya yang pernah ada. Apa keistimewaannya Nabi Isa dibandingkan dengan penciptaan Nabi Adam? lebih menakjubkan penciptaan Nabi Adam yang diciptakan dari tanah." Setelah memberi pertanyaan-pertanyaan tersebut tujuannya adalah untuk kita menggunakan akal berpikir dan akhirnya Allah menetapkan dalam Surat Yunus(10:106] "Janganlah sekali-kali kamu menyembah Tuhan selain Allah, apa-apa yang tidak dapat memberi manfaat dan kemelaratan dirimu."

Jadi semua petunjuk-petunjuk yang ada di Qur'an itu mengajak manusia untuk mempergunakan akalnya masing-masing agar dapat menentukan jalan hidup yang paling lurus dan benar,agar manusia itu tidak terjerumus jalan yang sesat yang sengaja telah disiapkan oleh setan/iblis untuk menyesatakan semua manusia agar mau mengikuti bujuk rayunya untuk menggiring manusia semuanya ke Neraka, kecuali bagi orang-orang yang beriman yang mendapat perlindungan Allah bersama orang yang takwa. Perjanjian setan/iblis untuk menyesatkan semua manusia atas persetujuan Allah sehingga Iblis diberi tangguh kematiannya sampai hari kiamat agar dapat senantiasa menggoda manusia. Jadi perbedaan Islam dengan agama lain adalah bahwa: " Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan lain yang disembah kecuali kepada Allah." Karena hanya kepada-Nya lah tempat kita minta pertolongan dan hanya Dia [Allah] yang perlu kita takuti, karena Dia adalah yang Maha Kuasa dan Maha Esa, yang menciptakan langit dan bumi serta semua makhluk termasuk manusia.Dan selain itu ajaran Islam itu dalam Qur'an tidak dibenarkan berpecah belah didalam ikatan suatu agama dan membuat permusuhan diantara pemeluk agama serta dilarang menghina atau mencerca agama lain. Semua pemeluk agama dipersilakan untuk melakukan ibadah sesuai agama dan kepercayaannya dan sudah merupakan Sunnah Allah bahwa : "Jangan kamu cerca [hina] berhala-berhala yang mereka sembah selain Allah. Demikianlah sudah merupakan Sunnah Kami yang berlaku bagi setiap umat yaitu "Memandang baik setiap pekerjaan yang dilakukannya."[A-An'aam:6:108].

Dan mereka [non muslim] juga tidak memikul tanggung jawab terhadap apa yang disembah oleh agama Islam. Dan untuk menguatkan pernyataan tersebut Allah telah mengeluarkan ayat dalam Surat Yunus [10:99-100] " Dan kalau Tuhanmu, menghendaki, tentu akan berimanlah semua orang dimuka bumi ini." Apakah kamu hendak memaksa orang supaya beriman semua?" "Dan tidak ada tidak ada seorangpun akan beriman kecuali dengan izin Allah."Dia memandang hina orang yang tidak menggunakan akalnya [bodoh]".Jadi agama Islam adalah agama yang sangat demokratis dan menghormati kebebasan beragama. Sehingga siapa yang mengatakan bahwa Islam itu tidak liberal [kebebasan]? Kalau adapun orang-orang Islam melakukan hal-hal yang bertentangan dengan petunjuk Qur'an bukan berarti Agama Islam itu yang salah atau tidak benar, melainkan itu adalah kesalahan manusianya, bukan ajarannya." Sehingga apabila orang-orang Islam bisa menjalankan isi Qur'an dengan benar serta mengamalkannya dengan benar,tidak akan ada permusuhan diantara pemeluk agama lainnya. Demikian juga bagi pemeluk agama lain [non islam] apabila menyadari bahwa agama yang dianutnya itu adalah merupakan tanggung jawab individu, bukan ingin memaksa agamanya kepada orang lain agar mengikuti agamanya. Maka tidak akan ada permusuhan atau pecah belah diantara pemeluk agama, semua akan berdampingan secara damai dengan penuh kekeluargaan karena semua kita adalah makhluk hasil ciptaan-Nya yang berasal dari satu diri yaitu "Nabi Adam".

Semua yang kita kerjakan didunia ini akan dipertanggung jawabkan secara pribadi masing-masing, karena dosa kita tidak akan ada yang bisa menolongnya orang lain termasuk anak,istri maupun orang tua, apalagi kelompok,organisasi agama,semuanya tidak ada yang bisa membelanya kecuali diri sendiri. Jadi untuk apa repot-repot mengurus orang apa mau beriman kek,mau kafir kek,mau masuk ke Neraka kek, itu semua bukan tanggung jawab dan wewenang manusia. Selain dari itu bagi kaum Ulama,Ahli Kitab, maupun Ustad,kyai, jangan selalu membuat tafsir-tafsir yang menyesatkan kepada pemeluk agama islam dengan dalil-dalil atau hadis yang belum tentu benar sehingga pengikutnya yang masih awam terhadap ajaran Qur'an melakukan bom "bunuh diri" serta merusak rumah ibadah agama lain dengan iming-iming perbuatan tersebut adalah halal dan mati syahid serta masuk Surga." Padahal perbuatan tersebut justru adalah salah besar, dan bukan surga yang dapat melainkan "Masuk Neraka". Jadi masalah orang mau beriman atau tidak kepada Islam itu bukan wewenang para Ulama,Ustad,Kyai sedangkan Nabi Muhammad saja seorang Rasul tidak diberi wewenang,karena semua itu adalah mutlak "Wewenang Allah", bukan wewenang manusia. Tugas Nabi dan para Ulama hanya menyampaikan dakwah,memberi peringatan dan petunjuk kepada manusia sesuai Al-Qur'an. Dan dalam Surat Al-An-aam [6:69] "Tiadalah kewajiban orang-orang takwa [Alim Ulama] mempertanggung-jawabkan sedikitpun dosa orang-orang yang memperolok-olok ayat-ayat Tuhan itu, tetapi kewajiban mereka hanyalah sekedar memberi peringatan supaya mereka bertakwa." Demikianlah mudah-mudahan ada manfaatnya kepada kita semua.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar