Minggu, 02 Oktober 2011

Mengungkap Buku "Karunia Bershalawat"


Kabarkaya.com. Buku yang ditulis oleh Syekh Yusuf bin Ismail al-Nabhani, seorang ulama terkemuka asal Beirut, telah menghimpun bacaan shalawat Nabi,para sahabat dan para ulama. Kemudian disampaikan juga tentang rahasia keagungan dan keuntungan bershalawat dalam kehidupan seorang muslim. Selain iti dalam bab pertama dengan judul "Engkau akan bersama orang-orang yang kau cintai." Ini merupakan salah satu hadis Rasulullah SAW itu menegaskan bahwa kalau seorang muslim mencintai Nabi Muhammad dan memperbanyak membaca shalawat kepadanya maka insya Allah, di akhirat nanti akan bersama Rasulullah yaitu didalam surga.Allah juga memerintahkan kita umat muslim untuk bersyalawat kepada Nabi Muhammad seperti disebutkan dalam Surat Al-Ahzab [33:56] "Sesungguhnya Allah dan malaikat-Nya memberi shalawat kepada Nabi Muhammad. Hai, orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuknya dan ucapkanlah salam dengan sepenuh penghormatan."[ yang shalawat dari Allah berarti memberi rahmat, dari malaikat memintakan rahmat sedang dari manusia berarti minta supaya diberi rahmat].

Memberi shalawat kepada Nabi Muhammad adalah termasuk ibadah, karena dalam shalat juga setiap hari kita ucapkan sebagai ungkapan rasa penghormatan dan memuliakannya atas semua petunjuk Allah yang disampaikan melalui Rasulullah dan isinya semua terdapat dalam Kitab Al-Qur'an.Sehingga petunjuk Al-Quran itu sangat berguna sebagai pelajaran khususnya bagi umat muslim dan umat manusia pada umumnya. Namun shalawat itu tidak cukup hanya diucapkan atau di zikirkan saja sebagaimana pada umumnya banyak dilakukan oleh kita umat Islam, karena mereka yakin hanya dengan ucapan shalawat saja akan dapat pahala serta akan mendapat syafaat Nabi kelak di akhirat untuk dimasukkan kedalam surga.Pemahaman yang demikianlah yang menyebabkan kesalahan dalam mengamalkan Qur'an itu dalam memahami ayat-ayatnya. Padahal shalawat kepada Nabi itu tidak serta merta semua umat islam bisa mendapatkan syafaat. Karena yang bisa mendapatkan syafaat itu hanya kepada umat islam yang bisa melaksanakan semua perintah dan larangan-Nya dengan benar dan melaksanakannya tanpa ragu-ragu sebagaimana yang dilaksanakan orang-orang yang takwa.

Sehingga dalam riwayat disampaikan bahwa sewaktu di hari kiamat Nabi memanggil para umatnya yang ada didalam neraka,ternyata Allah melarangnya dan menegur Nabi Muhammad " Engkau tidak tahu apa yang mereka kerjakan didunia setelah engkau tidak ada, jadi mereka umatmu itu adalah orang-orang yang tidak menjalankan semua apa yang kamu perintahkan kepadanya dan mereka adalah orang-orang munafik dan mereka telah mengikuti jalannya langkah setan yang terkutuk.". Jadi hanya Nerakalah tempat kembali mereka." Dengan demikian memahami agama Islam itu sesuai Al-Qur'an harus kita gunakan akal.Karana tidak mungkin syafaat Nabi Muhammad dikabulkan Allah kalau umatnya tidak melaksanakan perintah dan larangan Allah yang telah disampaikan Nabi Muhammad kepada manusia.Sedangkan Allah itu adalah Tuhan Yang Maha Adil terhadap semua hamba-hambanya, tidak mungkin memberikan hak yang istimewa kepada hambanya yang tidak patuh dan taat kepada-Nya.

Dan dalam ayat juga telah diberikan petunjuk bahwa Nabi Muhammad tidak diberi wewenang untuk memberikan kebaikan [kemanfaatan] dan menolak keburukan [kemelaratan] kepada manusia seperti disebutkan dalam Surat Al-A'raaf [7:188] "Katakanlah: "Aku tidak mampu meraih kemanfaatan dan menolak kemelaratan untuk diriku sendiri, kecuali apa yang dikehendaki Allah. Aku tidak lain hanyalah Pemberi peringatan dan Pembawa berita gembira bagi orang-orang yang beriman." Jadi walaupun Nabi Muhammad sangat sayang dan ingin agar umat Islam semuanya masuk surga namun hal itu bertentangan dengan sunnah Allah seperti disebutkan dalam Surat An-Nahl [16:97] "Barang siapa yang mengerjakan perbuatan kebajikan, baik dia laki-laki maupun perempuan, lagi pula ia beriman,akan kami berikan kepadanya kehidupan yang baik didunia, sedangkan diakhirat kami berikan pembalasan pahala kepadanya jauh lebih baik dari apa yang mereka perbuat."

Sehingga apa yang kita tanam akan dapat menikmati hasilnya kelak di akhirat,kalau ingin mendapat syafaat dari Nabi Muhammad, tidak cukup hanya membaca shalawat hanya dengan ucapan lisan tetapi harus diikuti dengan perbuatan. Apa yang diperintahkan Nabi sesuai petunjuk Allah dan yang dicontohkan oleh Nabi, seperti membelanjakan hartanya dijalan Allah dengan memperbanyak keluarkan Infak,Sedekah, serta amal lainnya disamping ibadah lainnya, barulah orang tesebut bisa mendapat syafaat dari Nabi.Suatu hal yang tidak masuk akal bila orang Islam banyak melakukan perbuatan keji dan mungkar selama didunia serta tidak pernah berbuat baik kepada sesama makhluk dan tidak mau berkorban dengan hartanya untuk membantu sesama manusia, karena takut rugi dan uang habis. Tiba-tiba di akhirat minta jatah syafaat dari Nabi Muhammad, enak betul? tidak mau capek dan berusaha selama hidup didunia untuk mempersiapkan akhiratnya, tiba-tiba mau dapat tempat di surga, emangnya Allah bisa disuap? atau memberikan dispensasi atas rekomendasi atau "surat sakti yang namanya syafaat" dari Nabi Muhammad? Jadi jangan harap anda bisa mendapat syafaat itu kalau hanya mengucap shalawat secara lisan saja. Jadi kalau ingin mendapat syafaat dari Rasulullah, perbanyaklah berbuat amal kebajikan seperti infak,amal jariyah,sedekah dan amal lainnya karena dalam ayat juga disebutkan dalam Surat Ali-Imran [3:92] "Kamu sekali-kali tidak akan mencapai kebajikan yang sempurna, sebelum kamu menafkahkan sebagian harta yang kamu cintai." Demikian mudah-mudahan ada manfaatnya kepada kita semua.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar